ITIL atau INFORMATION
TECHNOLOGY INFRASTRUCTURE LIBRARY (Bahasa Inggris, diterjemahkan Pustaka Infrastruktur Teknologi
Informasi), adalah suatu rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur,
pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI). ITIL diterbitkan dalam
suatu rangkaian buku yang masing-masing membahas suatu topik pengelolaan TI.
Nama ITIL dan IT Infrastructure Library merupakan merek dagang terdaftar dari
Office of Government Commerce (OGC) Britania Raya. ITIL memberikan deskripsi
detail tentang beberapa praktik TI penting dengan daftar cek, tugas, serta
prosedur yang menyeluruh yang dapat disesuaikan dengan segala jenis organisasi
TI.
IT Infrastructure
Library (ITIL) merupakan sebuah framework yang memberikan panduan (guidance)
mengenai pengelolaan IT berbasis layanan yang telah banyak diadopsi oleh
berbagai organisasi dan perusahaan diberbagai industri dan sektor. Apabila ITIL
diterapkan secara tepat, maka akan memberikan manfaat yang optimal dalam
memudahkan pengelolaan layanan IT, meningkatkan kualitas layanan IT, bahkan
sampai membuahkan kepuasan pengguna layanan IT.
Posisi ITIL&ISO
20000 sebagai TOP 5 IT Governance Framework
Posisi ITIL sebagai
Top-5 IT Governance Framework ITIL menempati posisinya sebagai Top 5 IT
Governance Framework pada survey yang dilakukan ITGI tahun 2011 (sumber: Global
Status Report on the Governance of Enterprise IT (GEIT) – 2011). Bahkan ITIL
(bersama dengan ISO 20000) menempati posisi no.1 berdasarkan survey tersebut.
dikembangkan
sejak dasawarsa 1980-an, penggunaan ITIL baru meluas pada pertengahan 1990-an
dengan spesifikasi versi keduanya (ITIL v2) yang paling dikenal dengan dua set
bukunya yang berhubungan dengan ITSM (IT Service Management), yaitu Service
Delivery (Antar Layanan) dan Service Support (Dukungan Layanan).
Service Strategy
Service Design
Service Transition
Service Operation
Siklus Layanan ITIL
Kelima bagian ITIL yang
seperti tersebut di atas biasanya disebut juga sebagai bagian dari sebuah
siklus. Dikenal pula dengan sebutan Sikuls Layanan ITIL. Secara singkat,
masing-masing bagian dijelaskan sebagai berikut.
Service Strategy Inti
dari ITIL Service Lifecycle adalah Service Strategy.
Service Strategy
memberikan panduan kepada pengimplementasi ITSM pada bagaimana memandang konsep
ITSM bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi (dalam memberikan,
mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tetapi juga sebagai sebuah aset
strategis perusahaan. Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar
dari konsep ITSM, acuan-acuan serta proses-proses inti yang beroperasi di
keseluruhan tahapan ITIL Service Lifecycle.
Topik-topik yang
dibahas dalam tahapan lifecycle ini mencakup pembentukan pasar untuk menjual
layanan, tipe-tipe dan karakteristik penyedia layanan internal maupun
eksternal, aset-aset layanan, konsep portofolio layanan serta strategi
implementasi keseluruhan ITIL Service Lifecycle. Proses-proses yang dicakup
dalam Service Strategy, di samping topik-topik di atas adalah:
Service Portfolio
Management
Financial Management
Demand Management
Bagi organisasi TI yang
baru akan mengimplementasikan ITIL, Service Strategy digunakan sebagai panduan
untuk menentukan tujuan/sasaran serta ekspektasi nilai kinerja dalam mengelola
layanan TI serta untuk mengidentifikasi, memilih serta memprioritaskan berbagai
rencana perbaikan operasional maupun organisasional di dalam organisasi TI.
Bagi organisasi TI yang
saat ini telah mengimplementasikan ITIL, Service Strategy digunakan sebagai
panduan untuk melakukan review strategis bagi semua proses dan perangkat
(roles, responsibilities, teknologi pendukung, dll) ITSM di organisasinya,
serta untuk meningkatkan kapabilitas dari semua proses serta perangkat ITSM
tersebut.
Service Design Agar
layanan TI dapat memberikan manfaat kepada pihak bisnis, layanan-layanan TI
tersebut harus terlebih dahulu di desain dengan acuan tujuan bisnis dari
pelanggan. Service Design memberikan panduan kepada organisasi TI untuk dapat
secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan TI maupun
implementasi ITSM itu sendiri. Service Design berisi prinsip-prinsip dan
metode-metode desain untuk mengkonversi tujuan-tujuan strategis organisasi TI
dan bisnis menjadi portofolio/koleksi layanan TI serta aset-aset layanan,
seperti server, storage dan sebagainya.
Ruang lingkup Service
Design tidak melulu hanya untuk mendesain layanan TI baru, namun juga
proses-proses perubahan maupun peningkatan kualitas layanan, kontinyuitas
layanan maupun kinerja dari layanan.