Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki
peranan-peranan yang khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga
mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.
Pertumbuhan adalah suatu perubahan yang menuju kearah yang lebih maju,
lebih dewasa.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan adalah faktor-faktor dari
lahir (pendirian nativistik), faktor lingkungan (pendirian empiristik dan
enviromentalistik), serta faktor interaksi antar dasar dengan lingkungan
(pendirian konvergensi dan interaksionisme).
Yang disebut dengan fungsi keluarga adalah pekerjaan-pekerjaan yang
harus dilakukan oleh keluarga.
Fungsi-fungsi keluarga adalah fungsi biologis, fungsi pemeliharaan,
fungsi ekonomi, fungsi keagamaan, dan fungsi sosial.
Keluarga adalah unit/satuan masyarakat terkecil yang sekaligus
merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat.
Masyarakat adalah sekumpulan manusia adatu kesatuan hidup.
2 golongan masyarakat yaitu, masyarakan industri dan masyarakat non
industri.
perbedaan kelompok masyarakat industri dan non industri adalah mata
pencaharian, keberadaan, dan peranannya dalam masyarakat.
Makna individu adalah merupakan suatu kesatuan, yang tunggal, dan tidak
dapat dibagi-bagi lagi.
Makna keluarga adalah orang-orang yang bersatu, mempertahankan suatu
kebudayaan bersama, yang saling berinteraksi, dan hidup bersama.
Makna masyarakat adalah media tempat keberadaan keluarga-keuarga
sehingga keluarga-keluarga memiliki identitas.
Hubungan antara individu, keluarga dan masyarakat adalah masyarakat
merupakan media sebagai keberadaan keluarga, yang terdiri dari
individu-individu.
D. PEMUDA DAN SOSIALISASI
Pemuda adalah golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan
pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan
mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini
sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan.
Sosialisasi adalah proses belajar individu untuk bertingkah laku sesuai
dengan standar yang terdapat dalam kebudayaan masyarakatnya..
Internalisasi, belajar dan sosialisasi adalah tiga kata yang maknanya
sangat berdekatan, karena semuanya adalah interaksi sosial.
Proses sosialisasi merupakan proses yang membantu individu-individu
untuk terhubung dengan individu-individu lain.
Peranan sosial mahasiswa dan pemuda dalam masyarakat dibagi menjadi
dua, yang didasarkan atas usaha pemuda menyesuaikan diri dengan
tuntutan-tuntutan lingkundan dan yang didasarkan atas usaha menolak meyesuaikan
diri dengan lingkungan.
Asal mula timbulnya kedirian :
Dalam proses sosialisasi mendapat bayangan dirinya, yaitu setelah
memperhatikan cara orang lain memandang dan memperlakukan dirinya. Misalnya ia
tidak disukai, tidak dihargai, tidak dipercaya; atau sebaliknya, ida disayangi,
baik budi dandapt dipercaya
Dalam proses sosialisasi juga membentuk kedirian yang ideal. Orang
bersangkutan mengetahui dengan pasti apa-apa yang harus ia lakukan agar
memperoleh penghargaan dari orang lain. Bentuk-bentuk kedirian ini berguna
dalam meningkatkan ketaatan anak terhadap norma-norma sosial
Melalui proses sosialisasi, seorang pemuda akna terwarnai cara berpikir
dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian, tingkah laku seseorang akan
dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi, seseorang menjadi tahu bagaimana
ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya.
Dari keadaan tidak atau belum tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan
beradab. Kedirian dan kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk.
Dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu
melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaiman cari hidup dan bagaimana cara
berpikir kelompoknya agar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya.
Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota
masyarakat dan hubungannya dengan sistem sosial.
Pemuda dalam pengertian adalah manusia-manusia muda, akan tetapi di
Indonesia ini sehubungan dengan adanya program pembinaan generasi muda
pengertian pemuda diperinci dan tersurat dengan pasti. Ditinjau dari kelompok
umur, maka pemuda Indonesia adalah sebagai berikut :
Masa bayi : 0 – 1
tahunMasa anak : 1 – 12 tahun
Masa Puber : 12 – 15 tahun
Masa Pemuda : 15 – 21 tahun
Masa dewasa : 21 tahun keatas
Dilihat dari segi budaya atau fungsionalya maka dikenal istilah anak,
remaja dan dewasa, dengan perincian sebagia berikut :
Golongan anak : 0 – 12
tahun
Golongan remaja : 13 – 18
tahun
Golongan dewasa : 18 (21) tahun
keatas
Usia 0-18 tahun adalah merupakan sumber daya manusia muda, 16 – 21
tahun keatas dipandang telah memiliki kematangan pribadi dan 18(21) tahun
adalah usia yang telah diperbolehkan untuk menjadi pegawai baik pemerintah
maupun swasta.
Thomas Ford Hoult, menyebutkan bahwa proses sosialisasi adalah proses
belajar individu untuk bertingkah laku sesuai dengan standar yang terdapat
dalam kebudayaan masyarakatnya. Menurut R.S. Lazarus, proses sosialisasi adalah
proses akomodasi, dengan mana individu menghambat atau mengubah impuls-impuls
sesuai dengan tekanan lingkungan, dan mengembangkan pola-pola nilai dan tingkah
laku-tingkah laku yang baru yang sesuai dengan kebudayaan masyarakat
Studi Kasus :
Keikutsertaan Mahasiswa Dalam Organisasi Keagamaan
Pada zaman moderen ini, banyak mahasiswa-mahasiswa yang mengikut
sertakan dirinya dalam organisasi-organisasi keagamaan. Hal ini merupakan suatu
budaya bagi mahasiswa pada umumnya, bahkan lama-kelamaan menjadi sebuah tren
yang meluas dikalangan mahasiswa. Banyak mahasiswa yang bertahan didalam
organisasi-organisasi keagamaan tapi banyak juga mahasiswa-mahasiswa yang tidak
betah berada dalam organisasi-organisasi tersebut.
Latar belakangnya pun berbeda-beda. Ada sebagian mahasiswa yang ikut
serta dalam organisasi keagamaan karena merasa jiwanya ada didalam oraganisasi
tersebut sehingga dia merasa nyaman dan membiasakan diri agar tetap berada
dalam organisasi tersebut. Ada sebagian maasiswa yang ikut serta dalam
organisasi keagamaan karena alasan trend, dan mencari teman sehingga jika suatu
saat trennya telah selesai atau teman-teman seperjuangan dalam organisasinya
telah berhenti maka mahasiswa itu akan ikut berhenti. Ada pula sebagian
mahasiswa yang mengikuti organisasi keagamaan karena tunduk pada kewajiban-kewajiban
didalam suatu lembaga tertentu sehingga jika suatu saat urusannya dengan
lembaga tersebut telah selesai maka orormatis dia akan keluar dari organisasi
keagamaan tersebut.
Adapun berbagai macam hal yang timbul dari dalam organisasi-organisasi
keagamaan pemuda ini akan menimbulkan masalah-masalah sosial yang berkaitan
dengan internalisasi, pembelajaran dan sosialisasi.
Source :
Materi c dan d - Dody Pernadi – Dosen Ilmu Sosial dasar di Gunadarma.
0 komentar:
Posting Komentar