IKHSAN BURHANUDIN
13115253
4KA10
1. Apa yang dimaksud dengan teknologi informasi? Apa fungsi dan manfaat dari teknologi sistem informasi? Jelaskan!
2. Sebutkan dan jelaskan keuntungan dan kerugian teknologi sistem informasi! Berikan contoh penerapan/pengaplikasian teknologi informasi dalam bidang Pendidikan!
3. Kendala-kendala apa saja yang terdapat dalam penerapan/pengaplikasian teknologi sistem informasi! Jelaskan
Jawab .
1. Teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan lebih cepat, lebih luas penyebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.
Fungsi =
- Teknologi informasi sebagai Penangkap (Capture)
- Teknologi Informasi sebagai Pengolah (Processing)
- Teknologi Informasi sebagai Menghasilkan (Generating)
- Teknologi Informasi sebagai Penyimpan (Storage)
- Teknologi Informasi sebagai Pencari Kembali (Retrieval)
- Teknologi Informasi sebagai Transmisi (Transmission)
Manfaat =
- Memudahkan kita dalam memperoleh informasi serta melakukan komunikasi,
- Terbukanya peluang bisnis yang baru,
- Adanya peningkatan kualitas serta kuantitas pelayanan publik,
- Adanya peningkatan layanan informasi jarak jah dalam bidang kesehatan (telemedicine),
- Terciptanya e-Learning sebagai salah satu sarana dalam memperbaiki sistem pendidikan,
- Terciptanya lapangan pekerjaan,
- Memperkaya ilmu dan pengetahuan dalam semua bidang termasuk dalam aspek kebudayaan,
- Terdorongnya proses demokrasi dalam segala hal
2. Setiap perkembangan yang terjadi, pasti akan berdampak positif dan juga negatif terhadap manusia. Tidak terkecuali teknologi informasi dan komunikasi, berbagai sektor sangat terbantu dengan penemuan- penemuan yang ada, namun kerugian- kerugian juga muncul dari hal ini. Kejadian ini sebenarnya tergantung dari user yang memanfaatkannya.
Berikut ini adalah keuntungan dari teknologi Informasi dan komunikasi :
- Membantu mempercepat pekerjaan manusia.
Dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, pekerjaan manusia akan menjadi lebih cepat dan mudah. Misalnya, proses pembuatan proposal yaysan sosial, apabila menggunakan mesin ketik, maka diperlukan waktu yang lama dan dengan keakuratan yang rendah. Lain halnya apabila dikerjakan dengan menggunakan komputer dan printer untuk mencetaknya,pekerjaan ini akan menjadi lebih cepat dan akurat untuk menyusun proposal yang akan dikerjakan.
- Mempermudah komunikasi jarak jauh.
Sebelum adanya teknologi informasi dan komunikasi seperti sekarang ini, proses komunikasi masih bersifat analog. Untuk mengirimkan kabar menuju keluarga yang letaknya jauh, harus menggunkan surat dengan waktu tempuh lebih dari 2 hari, dan itupun terkadang tidak sampai pada tujuan. Dengan teknologi sekarang, bisa menggunakan sms, e-mail dan lain sebagainya yang merupakan produk teknologi informasi. Dengan menggunakannya, maka jarak yang jauh bukan lagi menjadi hambatan dalam berkomunikasi, waktu tempuhpun menjadi relatif singkat dengan keakuratan yang sangat terjamin.
- Mempermudah sistem administrasi.
Sistem administrasi tanpa menggunakan bantuan teknologi informasi dan komunikasi akan menjadi lambat dan membutuhkan tempat yang besar. Dalam hal ini, misalny saja untuk proses penghitungan suara oleh KPU. Dalam hitungan jam saja, sudah bisa terakumulasi total suara dalam satu negara. Betapa besar manfaat adanya teknologi ini. Bisa dibayangkan seandainya tidak ada teknologi ini, mungkin diperlukan waktu hingga berbulan-bulan untuk melakukan penghitungan secara manual.
- Mempermudah proses transaksi keuangan.
Sebelum berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, proses transaksi keuangan dilakukan secara konvensional. Nasabah harus mendatangi Bank untuk bertransaksi, begitu pula apabila akan dilakukan trnasaksi jual beli, pihka pembeli harus bertemu dengan pihak penjual untuk kemudian bertransaksi secara langsung. Namun, sekarang ini, proses transaksi sudah bisa dilakukan melalui berbagai cara, yakni bisa melelui ATM, SMS Banking dan E-Banking. Dengan cara- cara ini, maka kedua belah pihak yang terlibat transaksi tidak harus bertemu
Selain keuntungan yang diperoleh dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, jug amuncul kerugian atau efek negatifnya, yaitu antara lain :
- Komunikasi menjadi hampa.
Sebelum adanya teknologi bidang komunikasi, untuk melakukan komunikasi, haruslah bertemu antara satu pihka dengan pihak lainnya, sehingga proses komunikasi menjadi nyata dan transparan. Sekarang ini, proses komunikasi tidak harus bertatap muka, sehingga terasa kurang puas.
- Penyalahgunaan untuk tindakan kriminal dan asusila.
Maraknya penipuan dan penuculikan belakangan ini melalui situs jejaring sosial, juga merupakan efek negatif dari berkembangnya dunia informasi dan komunikasi. Selain itu, bahaya dari situs prnografi merupakan acncaman nyata bagi para generasi mida,khususnya siswa sekolah.
- Penyalahgunaan untuk pencurian keuangan.
Belakangan ini muncul berita mengenai pembobolan uang nasabah, dari hal ini jelas sekali bahwa kemampuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi yang tidak diimbangi dengan iman yang kuat, maka seseorang dapat terjerumus dalam tindakan pencurian melalui media internet.
- Munculnya perilaku individualisme,ketergantungan dan egois.
Semakin tergantungnya manusia akan bidang ini, maka jiwa sosialnya akanberkurang. Misalnya saja orang akan lebih senang berada didepan komputer dari pada mengikuti kegiatan remaja atau ibadah.
- Manusia menjadi malas beraktifitas.
Ini adalah dampak yang paling nyata yang dapat kita lihat dan rasakan, hampir tiap waktu, sepulang sekolah, siswa sekolah lebih banyak menghabiskan waktunya di warnet untuk bermain game online. waktu mereka untuk belajarpun menjadi berkurang, disinilah peran orang tua harus aktif untuk bisa menjelaskan pada anaknya mengenai pembagian waktu untuk belajar dan bermain.
pengaplikasian teknologi sistem informasi dalam bidang pendidikan antara lain :
- Bagi peserta didik, mereka tidak akan ketinggalan informasi mengenai beberapa ilmu dan pengetahuan penting yang bersangkutan dengan pelajaran sekolah, misalnya tentang sejarah suatu negara, budaya dan lain sebagainya.
- Sumber pengetahuan yang dicari dapat diakses dengan mudah, misalnya mengenai latihan SNMPTN online dalam rangka mempersiapkan diri sebelum menghadapai ujian yang sebenarnya.
- Bagi penyelenggara pendidikan, setidaknya akan mempermudah dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didiknya.
- Memungkinkan mereka menjangkau peserta didik yang berada jauh dari tempatnya via program pembelajaran jarak jauh atau virtual.
- Tersedianya e-library yang akan membantu mereka dalam mengurangi biaya penyediaan buku di perpusatakaan, dan lain sebagainya.
3. Sebuah sumber yaitu Bappenas memaparkan hasil temuannya melalui Survey, Kunjungan dan Wawancara (disajikan dengan prosentase responden) mengenai penerapan Teknologi Informasi di pemerintahan. Kendala-kendala yang terjadi adalah :
kendala penerapan teknologi Informasi dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang baik
Berkaitan dengan peran teknologi informasi dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance), sebagian besar departemen/institusi tampaknya akan memerlukan waktu untuk mempersiapkan diri. Hal ini dapat dilihat dari tingkat pemanfaatan teknologi informasi di sebagian besar departemen/institusi.
Kendala dalam dukungan teknologi informasi untuk pelayanan publik.
- Saat ini informasi yang dapat diakses oleh publik masih amat terbatas sifatnya, berupa informasi umum mengenai departemen/institusi (67,2%) dan belum berupa informasi yang berkaitan dengan sistem prosedur atau tata cara yang berhubungan dengan pelayanan publik (37,3%). Salah satu yang menyebabkan keterbatasan ini adalah tidak adanya acuan atau panduan di tingkat nasional, seperti yang diharapkan oleh sebagian besar departemen/institusi tersebut (68,7%) dalam bentuk suatu kebijakan yang jelas untuk menyebarkan informasi atau data secara umum kepada publik (71,6%).
- Di sisi lain, sebagian besar departemen/institusi melihat belum mapannya dukungan infrastruktur (64,2%) dan kurangnya ketersediaan sumber dana dan sumber daya manusia yang memadai (59,7%) sebagai beberapa kendala yang harus diatasi sebelum pelayanan publik dengan dukungan teknologi informasi dapat ditingkatkan.
- Dari sisi dampak positif akan penerapan teknologi informasi dalam pelayanan publik, sebagian besar departemen/institusi lebih mengharapkan adanya peningkatan kinerja organisasinya sendiri dalam bentuk meningkatnya pelayanan dan efisiensi dari birokrasi (85,1%), walaupun sebagian sudah melihat adanya peningkatan dalam aspek transparansi birokrasi (49,3%).
Kendala Sumber daya manusia dalam bidang teknologi informasi.
- Ketersediaan SDM dalam bidang teknologi informasi tampaknya menjadi kendala utama yang dihadapi oleh sebagian besar departemen/institusi pemerintah (70%). Hal ini besar kemungkinannya berkaitan dengan pola pengembangan SDM di bidang teknologi informasi yang kurang menarik minat orang-orang yang berkualitas seperti: a) masalah dengan gaji dan fasilitas yang kurang memadai (55,2%); b) program pengembangan SDM lebih berupa pelatihan internal (89,6%) atau seminar/workshop (67,2%) dibanding memberikan bea siswa misalnya; c) cakupan pekerjaan yang sebagian besar berada pada level “operator” dalam bentuk pemeliharaan data dan aplikasi (82,1%) atau pelatihan pada pemakai (79,1%), walaupun ada juga yang sampai pada level “analis” seperti perancangan aplikasi (68,7%); d) tidak adanya perlakuan khusus (47,8%) baik dalam bentuk insentif maupun jenjang karir.
- Sebagian besar departemen/institusi mengharapkan adanya kebijakan yang mengatur struktur dan jenjang karir SDM di bidang teknologi informasi (84,1%) dan juga kebijakan untuk pendidikan teknologi informasi berupa sertifikasi dan akreditasi (59,4%) dalam kebijakan nasional dalam bidang teknologi informasi Menurut Budi Raharjo (PPAU Mikroelektronika ITB) dalam tulisannya Peningkatan Literasi Komputer dan Pemanfaatan Telematika di Lingkungan Pemerintah Daerah mengungkapkan : Masih banyak kendala yang dihadapi dalam rangka mengimplementasikan atau mengaplikasikan Teknologi Informasi pada Pemerintahan Daerah. Salah satu kendala utama yang ada di Indonesia adalah adanya keterbukaan atau transparansi. Tanpa adanya komitmen dari Pemerintah, maka penggunaan Teknologi Informasi akan menjadi sia-sia. Kendala lain yang dihadapi oleh Pemerintah Daerah adalah kurangnya sumber daya manusia (SDM) setempat yang dapat mendukung kegiatan bisnis, ekonomi, dan Pemerintahan Daerah. Masalah ini menjadi sensitif jika dikaitkan dengan masalah seputar prioritas terhadap “putra daerah”. Penerapan Teknologi Informasi dapat membantu Pemerintah Daerah untuk meningkatkan kemampuan putra daerah dengan kemudahan mendapatkan informasi dari mana saja di seluruh dunia. Sebagian bantuan dan konsultasi dapat dilakukan melalui Internet tanpa perlu mendatangkan konsultan asing. Jika dilihat dari sudut pandang ini, maka penerapan Teknologi Informasi secara politis menjadi sangat penting.
0 komentar:
Posting Komentar